Sanggar tari Pusdakota Ubaya merawat dan melestarikan budaya Indonesia

Setiap Jumat sore pukul 15.30 di Pendopo Pusdakota Ubaya riuh dengan keceriaan anak-anak yang berusia mulai TK hingga kelas 6 Sekolah Dasar. Sekitar 15 sampai 20 anak yang merupakan anggota Komunitas Anak Cinta Lingkungan (KANCIL) mengikuti Sanggar Tari dengan antusias.

Sanggar Tari Kancil Pusdakota Ubaya hadir untuk masyarakat dengan tujuan agar anak-anak mengenal dan melestarikan kebudayaan Indonesia lewat tarian. Setiap anak yang mengikuti Sanggar Tari di Pusdakota Ubaya tidak dipungut biaya. Properti untuk kegiatan tari juga sudah lengkap fasilitasnya, sehingga anak-anak yang kurang mampu tidak perlu membeli sampur untuk menari atau gongseng saat berlatih Tari Remo.

Kelebihan Sanggar Tari Kancil Pusdakota Ubaya adalah anak-anak mendapatkan kesempatan untuk tampil di event-event internal Ubaya seperti Perayaan Natal dan Tahun Baru, Perayaan Halal Bihalal Karyawan Ubaya bahkan anak-anak mendapatkan kesempatan pentas sebagai Tari Pembuka di Kegiatan Pelatihan Penulisan yang diadakan oleh Kemendikbudristek dengan LPPM Ubaya pada tahun 2022 dan Kegiatan Seminar Internasional “Community Empowerment Impacts Conference” yang diadakan oleh LPPM di bulan November 2023. Pusdakota Ubaya juga memberikan kesempatan dalam pendampingan kepada peserta sanggar tari untuk mengikuti kompetisi atau Lomba tari tradisional.

Menari merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat khususnya bagi anak-anak jaman sekarang. Selain mengurangi aktifitas anak-anak pada ketergantungan gadget, menari mengajarkan koordinasi gerak motorik antara tangan, kaki dan tubuh supaya seirama dengan musik. Menari juga dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir dan menambah percaya diri. Pusdakota Ubaya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang hendak bergabung dengan sanggar tarinya untuk melestarikan budaya Indonesia.

Ririn (Pusdakota Ubaya)